Minggu, 15 Oktober 2017

Kisah Nyata Anak Indigo di Film Danur




Bioskop Indonesia kembali kehadiran film horor yang siap menghantuimu di penghujung bln. Maret 2017. Kesempatan ini ada film garapan sutradara Awi Suryadi yang berjudul Danur. Film ini mengambil tagline I Can See Ghosts yang merepresentasikan cerita misteri dibalik filmnya. Filmnya juga akan ikuti perjalanan seseorang anak indigo yang di beri kelebihan bisa melihat makhluk-makhluk astral yang tidak kasat mata.

Lantas apa bedanya Danur dengan film horor lain? Jelas berbeda. Kisahnya diadaptasi dari buku karangan Risa Saraswati berjudul Gerbang Dialog Danur. Yang membuatnya khusus yaitu narasi dalam bukunya adalah pengalaman pribadi Risa yang mulai sejak kecil mempunyai kekuatan dapat melihat hantu. Yup, mulai sejak kecil Risa memanglah telah tidak asing melihat beberapa hal berbau mistis. Bahkan juga ia miliki rekan-rekan hantu yang selanjutnya jadi sumber inspirasinya menulis buku.

Film Danur dibuka dengan adegan ulang tahun Risa. Risa yaitu anak kecil yang sering terasa kesepian karna keseringan ditinggal orang tuanya bekerja. Di hari ulang tahunnya, Risa berdoa dapat mempunyai rekan. Di waktu tersebut Peter, William, serta Jansen datang. Hadirnya anak-anak ini buat hari-hari Risa merasa berwarna. Risa juga sudah tidak lagi kesepian. Sampai suatu saat ia tersadar kalau kawan-kawan ciliknya yaitu sosok hantu yang telah lama wafat. Tersadar dengan status beberapa rekannya, Risa pada akhirnya melihat bentuk asli mereka yang nyatanya begitu menyeramkan. Mulai sejak saat itulah Risa telah tidak dapat lagi melihat bentuk rekan-rekan hantunya.

Belasan tahun mulai sejak kejadian itu, Risa yang telah beranjak dewasa (Prilly Latuconsina) dihadapkan disuatu persoalan. Nasib na’as menimpanya saat bertandang ke tempat tinggal neneknya yang dahulu sempat ditinggalinya semasa kecil. Waktu merawat sang nenek, adiknya, Riri malah diculik oleh hantu wanita yang menyamar jadi pengasuh neneknya. Bimbang harus melakukan perbuatan apa, Risa pada akhirnya menyebut rekan-rekan hantunya dengan satu tembang ikonik yang dahulu sering didendangkannya saat bermain dengan rekan-rekan hantunya. Konon, lagu berbahasa Sunda ini adalah lagu yang dapat memanggil arwah-arwah rekannya.

Pujian patut disematkan pada deretan pemainnya. Prilly bermain cemerlang seperti umumnya, sesaat Shareefa Daanish yang bertindak jadi hantu jahat bernama Asih memperlihatkan performnya yang gemilang. Tanpa ada banyak kata, Shareefa bisa terlihat maksimal. Bahkan juga diawal kemunculannya saat sebelum menunjukkan bentuk aslinya, Shareefa dapat memerlihatkan kengerian dibalik ekspresinya yang datar. Akting Shareefa juga berhasil membuat bulu kuduk berdiri serta menyebar teror di selama film.

Mulai sejak pertama kalinya membuka film Danur, Awi Suryadi sudah menawarkan kengerian di setiap adegannya. Dibalut dengan setting memiliki nuansa dark ciri khas film-film horor, Awi menjelaskan adegan untuk adegan dengan iringan backsound yang memekakkan telinga. Alih-alih buat pemirsa takut, adegan yang tersaji malah jadi bikin kaget karna iringan musiknya yang mendadak mengencang. Awi juga meminjam formula dari film-film horor Hollywood seperti Insidious serta The Conjuring. Bila anda udah pernah lihat filmnya, anda tentu hafal benar adegan-adegan mana saja yang berhasil dicuplik dari dua film horor popular itu.

Anyway film Danur memanglah bukan film horor yang paling baik, tetapi sayang sekali buat ditinggalkan begitu saja. Terlebih untuk kamu pengagum bukunya yang telah terlanjur penasaran lihat sosok bebrapa teman dekat hantu Risa Saraswati.

0 komentar:

Posting Komentar